Content Brief: Arti, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Content Brief: Arti, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Bagi marketer, istilah content brief sudah lazim dan akrab di pekerjaannya. Namun, apa itu content brief? Manfaatnya apa saja dan bagaimana cara menulis content brief?

Content brief adalah dokumen panduan bagi karyawan untuk mengerjakan tugas dari perusahaan. Keberadaan dokumen ini agar menghemat waktu dalam mengeksekusi tugas juga hasilnya supaya sesuai ekspektasi perusahaan.

Agar lebih jelas terkait content brief, berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Content Brief

Content brief merupakan kompilasi informasi yang pembuat konten (content creator) butuhkan untuk menghasilkan konten.

Umumnya, pembuat dokumen ini adalah seorang content strategist atau manajer editorial. Hal ini karena isi dari pedoman kerja bukan hanya editorial saja melainkan juga tersemat strategi konten yang mengarah optimasi SEO. Sehingga tak heran jika ada istilah SEO content brief.

Anda bisa mulai membuat content brief ketika:

  • Memproduksi konten berkualitas secara konsisten
  • Terjadi masalah dalam menskalakan produksi konten
  • Tim terjebak dalam memproses terlalu banyak penulisan ulang.

Pentingnya Content Brief

Dalam marketing, ringkasan konten memiliki peranan penting. Karena dokumen tersebut perusahaan gunakan untuk merencanakan konsep pemasaran yang akan perusahaan berikan kepada karyawan marketing.

Sementara bagi pekerja, dokumen ini bisa menjadi panduan pengerjaan tugas agar hasilnya sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Apabila ada ketidaksesuaian atau kesalahan dalam dokumen bisa membuat penulis frustasi.

Alhasil akan terjadi revisi yang bisa menyita banyak waktu. Selain itu, dokumen yang kurang baik juga bisa menghasilkan konten timpang.

Seperti beberapa ringkasan konten menyajikan pedoman editorial yang baik, tapi sayangnya optimasi SEO belum maksimal. Sedangkan sisi lainnya, ada judul, deskripsi meta, rekomendasi tautan, daftar kata kunci, namun gagal memberikan arahan editorial yang bermanfaat.

Di sisi lain, hal ini akan menghambat upaya content marketing. Oleh karena itu, konten perlu ditulis dengan baik. Yang mana penulisannya memperhatikan kaidah SEO dan memenuhi strategi content marketing yang luas sehingga mampu memberikan dampak baik kepada Anda maupun target pasar.

Manfaat Content Brief

Agar lebih jelas, berikut adalah manfaat dari content brief.

  1. Arahan terkait visi misi kampanye perusahaan menjadi lebih jelas.
  2. Hasil kerja karyawan atau freelance lebih sesuai dengan kemauan atau ekspektasi perusahaan.
  3. Kesalahan dapat terdeteksi dengan gampang.
  4. Pesan yang perusahaan dapat tersampaikan secara efektif.
  5. Perancangan champaign dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
  6. Meningkatkan produksi konten.

Cara Membuat Content Brief

Pembuatan brief tidak bisa dilakukan sembarangan. Brief yang baik harus mencakup beberapa poin berikut ini:

  • Target audiens dan persona pembeli
  • Visi misi dan pesan brand atau perusahaan
  • Di mana tempat peletakan konten
  • Pertanyaan yang harus konten jawab
  • Internal dan eksternal link
  • Topik dengan kelengkapannya: meta deskripsi, kata kunci, LSI
  • Judul dan subjudul

Untuk membuat satu konten brief membutuhkan waktu antara 1-4 jam. Agar memudahkan Anda merancang content brief, berikut step by step-nya.

1. Target Audiens

Langkah pertama adalah mengetahui target audiens. Untuk siapa konten ini.

Adanya penetapan target akan mengarahkan dan memudahkan proses kreatif para content creator.

Oleh karena itu, selalu cantumkan siapa target dari konten tersebut.

Untuk memperjelasnya, Anda  bisa menambahkan data demografis, informasi tentang habit audiens, atau pola beli sehingga campaign dapat lebih relate dan maksimal.

2. Informasi Perusahaan

Setelahnya, yakni memahami perusahaan atau brand dan kampanye yang diinginkan.

Anda bisa memulainya dengan menjelaskan visi dan misi perusahaan dengan singkat dan jelas, tetapi tetap objektif.

Informasi ini harus memberikan gambaran umum kepada pemasar mengenai siapa ‘brand’ atau identitas dan hal-hal lainnya yang berharga.

Selain itu, tujuan campaign juga harus jelas. Mulai dari topik hingga angle-nya. Sehingga semua dapat terulas secara sempurna tanpa ada yang terlewatkan.

Contoh, ketika seseorang menulis brief untuk postingan blog tentang bisnis. Maka penulis perlu mencantumkan segala instrumen yang akan dibahas dan optimasi SEO-nya seperti keyword, LSI, hingga jumlah kata yang tepat.

3. Target Keyword

Target keyword bisa memberikan pemahaman kepada penulis terkait ‘big idea’ dari pembuatan konten.

Untuk menentukan kata kunci utama, Anda bisa memanfaatkan alat seperti Ahref, SEMrush, Ubersuggest, dan lain-lain.

Tools di atas bisa membantu Anda untuk menemukan kata kunci yang tepat dan sesuai dengan bisnis.

Setelahnya, Anda bisa memastikan melalui mesin telusur apa saja yang sudah kompetitor bahas dan belum. Dari sini, Anda bisa menentukan unique selling proposition atau perbedaan antara konten Anda dan kompetitor.

 Selain memanfaatkan alat, Anda bisa memanfaatkan adanya People Also Ask atau feature SERP mesin telusur untuk mencari tahu apa yang banyak user cari.

4. Format Penulisan

Kemudian, susunan penulisan konten juga perlu diperhatikan.

Keyword yang sudah Anda dapatkan, lebih enak menggunakan struktur naratif atau listicle. Penetapan ini akan membuat konten bisa bersaing dengan kompetitor dan memberikan kans terbaik bagi query tertarget.

Selain itu, Anda juga bisa menambahkan kueri tambahan untuk lebih memaksimalkan kinerja konten.

Contoh untuk jenis konten dengan kueri pencarian jenis, inspirasi, dan contoh. Umumnya, Anda akan menemukan postingan atau artikel berupa gambar dan penjelasan singkat atau bentuknya listicle.

Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan, panjang artikel agar tulisan tidak melewatkan informasi penting.

5. Parameter Kesuksesan

Selanjutnya, Anda juga perlu memperhatikan parameter keberhasilan dari campaign yang telah jadi.

Pada sesi ini, penulis wajib mendeskripsikan tujuan dengan baik. Setelahnya, ada penyertaaan keinginan perusahaan dan tolok ukur kesuksesan dari konten yang tercipta.

Tujuan dari adanya tolok ukur keberhasilan bukan untuk mendorong atau menekan marketer melainkan jaminan pada perusahaan bahwa hasil pekerjaan marketer akan memberikan dampak yang baik untuk perusahaan.

6. Instrumen Visual

Lazimnya, sebuah postingan membutuhkan elemen visual agar menjaga fokus audiens dan membuat konten tidak monoton.

Selain itu, tujuan adanya visual ini juga agar tampilan konten menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Nah, apabila perusahaan membutuhkan visual seperti ini, Anda perlu memasukkannya juga ke dalam brief sebagai instruksi desain.

Apabila memungkinkan, Anda bisa menambahkan contoh dari desain yang perusahaan inginkan.

7. Timeline Pembuatan

Terakhir, sertakan deadline pembuatan campaign.

Hal ini penting karena perusahaan juga mempunyai peta perjalanan atas kampanye marketing yang mereka jalankan. Oleh karena itu, selalu cantumkan tenggat waktu pembuatan.

Karena hal ini juga bermanfaat untuk marketer atau pembuat konten untuk membantu perencanaan konten dan pengelolaan waktu kerja.

Ciptakan Brief Terbaik untuk Content Terbaik

Definisi apa itu content brief dan langkah pembuatannya di atas akan membantu Anda dalam merancang dokumen yang baik dan tepat. Ingat, adanya ringkasan ini bisa mempengaruhi kesuksesan campaign marketing. Jadi, ciptakan sebaik mungkin agar hasilnya memuaskan.

Leave a Reply