Beberapa tahun terakhir, para konsumen dan praktisi pemasaran sama-sama telah melihat bagaimana kenaikan tren yang cukup tinggi dalam konten video saat ini. Dalam laporan Hubspot, saat ini para pengusaha menggunakan video sebagai salah satu alat pemasaran sebesar 85% yang dimana angka tersebut telah naik dari 61% hanya dalam lima tahun terakhir.
Konten video memang sedang digemari oleh banyak orang termasuk penduduk Indonesia. Dalam lima tahun perkembangan konten video semakin naik diikuti juga semakin banyaknya orang-orang yang beralih menjadi youtuber sehingga menarik banyak orang untuk mengunjungi youtube.
Alhasil, Youtube menjadi salah satu website yang paling banyak dikunjungi setelah Google di Indonesia. Dari kebiasaan itu dapat ditangkap bagaimana para konsumen khususnya Indonesia sedang menggemari konten video.
Artinya, jika perusahaan dapat mulai menggunakan medianya dengan benar maka konten video dapat membawa brand ke level baru. Jika perusahaan ingin mendapatkan hasil maksimal dari strategi video, maka harus melangkah dengan hati-hati.
Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Memanfaatkan platform video yang sudah ada

Meskipun iklan spanduk yang disematkan video menjadi semakin populer, tujuan terbaik untuk konten video adalah pada platform yang sudah berbasis di sekitar video: YouTube, Tik Tok dan sebagainya.
Para ahli mengatakan bahwa Iklan YouTube adalah “samudera biru” berikutnya, tempat di mana pemasar dapat berharap untuk menghasilkan antara empat dan lima kali ROI bisnis mereka. Konsumen di platform seperti YouTube sudah siap untuk konten video dan daripada menunggu pelanggan tersebut menemukan video secara organik, pebisnis dapat mempersingkat prosesnya dengan menargetkan mereka menggunakan platform iklan YouTube.
Berikan kualitas sebelum kuantitas

Kualitas dari konten video sangat penting juga saat ini. Namun, hal penting untuk dipahami adalah bahwa pengguna sudah dibombardir dengan lebih banyak video daripada yang pernah mereka harapkan. Jika pebisnis berharap untuk konten video yang dibuat dapat segera dinikmati oleh calon pelanggan, pebisnis harus menghasilkan konten video berkualitas tinggi.
Saat ini, sudah banyak brand-brand kompetitor yang mulai berfokus pada konten video yang masuk ke Youtube dan Tiktok. Untuk Youtube sendiri memang sudah terlalu banyak konten yang beredar maka kualitas dari isi video menjadi hal pembeda yang dapat menarik calon pelanggan.
Untuk Tiktok sendiri saat ini mulai digemari oleh para generasi Z karena video-video pendek yang mudah dibuat diikuti dengan lagu-lagu yang menarik dan sedang tren menjadikan platform satu ini cocok untuk memasarkan produk perusahaan.
Buat konten video yang membuat nyaman konsumen

Langkah pertama adalah membuat video yang memberikan nilai lebih kepada pemirsanya secara mendasar. Konsumen tahu betapa berharganya waktu dan perhatian mereka sehingga konten video yang dibuat harus mencuri perhatian para pelanggan.
Penting untuk diingat bahwa lebih dari 70% orang merasa bahwa iklan saat ini lebih mengganggu daripada tiga tahun lalu, menurut Kantar. Video yang dibuat harus berbaur secara natural dengan konten-konten bermanfaat dan tidak boleh secara eksplisit terus terusan menjual produk.
Jika konsumen terus menerus dijejali oleh konten yang berisikan penjualan produk maka kebanyakan akan bosan dan mengabaikan konten video yang dibuat. Saat ini, biarkan para konsumen dengan sendirinya dapat mengambil nilai-nilai utama dari produk perusahaan.
Tren kedepan konten video dibuat untuk menceritakan sebuah alur yang menarik layaknya pendongeng

Jika biasanya konsumen mendapatkan konten di platform yang mendukung konten dalam durasi yang panjang maka buatlah alur cerita yang menarik layaknya pendongeng. Video mungkin adalah yang paling cocok dari semua media pemasaran untuk mendongeng dan selera konsumen saat ini mulai bergerak ke arah sana.
Semua informasi yang ingin pebisnis bagikan melalui konten video dapat dibentuk menjadi naratif. Ingin membagikan informasi produk? Jalin semuanya ke dalam sebuah alur cerita pengembangan produk. Ingin mempromosikan diskon? Tunjukkan dalam cerita video semenarik mungkin tanpa ada kesan hanya sebatas informasi.
Libatkan kebiasaan konsumen untuk melihat konten video yang telah dibuat

Pebisnis dapat melibatkan konsumen untuk menempatkan konten video di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Pebisnis dapat memaksimalkan brand melalui konten video dengan cara membuat konsumen seakan-akan terlibat dalam konten tersebut, konten yang mendidik dan membuat penonton menjadi lebih bersemangat.
Pastikan terlebih dahulu dengan menganalisis bagaimana konten video yang akan dibuat sesuai dengan target penonton seperti karakter, usia, lokasi berada. Konten video yang mendidik dibuat dengan baik yang diproduksi dengan profesional dan berisi informasi yang relevan bagi penonton.
Yang terpenting, pebisnis dapat memberi semangat kepada calon konsumen untuk terlibat dengan brand perusahaan.
Gunakan jenis konten video yang bervariasi agar konsumen tidak mudah bosan

Saat ini, jenis konten video memang sangat banyak sekali. Ada konten edukasi, konten hiburan, konten tanya jawab, video promosi dan lainnya. Pebisnis harus membuat rencana konten dengan baik jika benar-benar ingin berfokus pada konten video untuk menaikkan brand perusahaan.
Jika konsumen hanya diberikan satu jenis konten video maka lama-lama ada tahap dimana konsumen mulai bosan dan tidak tertarik untuk menonton atau bahkan sekedar melirik video buatan perusahaan. Ini akan menjadi masalah yang serius yang segera harus dikerjakan oleh pebisnis.
Rata-rata konsumen akan mudah bosan jika jenis konten video hanya itu-itu saja tanpa ada pembaharuan. Maka dari itu, jenis konten video sangat harus diperhatikan agar membuat calon konsumen lebih nyaman dalam menikmati konten tersebut dan membuat nilai brand perusahaan akan semakin meningkat kedepannya.
Meskipun banyak perusahaan yang ingin menghasilkan konten video dengan tujuan yang sama, pebisnis harus benar-benar paham dengan kegemaran konten seperti apa yang dinikmati oleh target konsumen sejak awal. Tahun 2021 para pebisnis harus sudah siap untuk menunjukkan sejauh mana konten video yang dibuat telah berkembang.