
Idealnya, sebuah blog mempunyai pondasi konten yang banyak. Paling tidak, 5% dari keseluruhan postinganlah. Contoh setiap 20 postingan, minimal ada satu artikel pilar. Namun, apa itu artikel pilar? Ciri-cirinya bagaimana? Dan bagaimana cara membuatnya?
Pengertian Artikel Pilar
Jika melihat urgensinya, artikel pilar adalah bagian terpenting dari sebuah web dan strategi SEO atau search engine optimization.
Seperti namanya, konten penyangga atau juga penguat memiliki goal untuk mengkomunikasikan tujuan penulisan kepada audiens secara detail dan panjang sehingga pembaca dapat memahaminya dengan baik.
Umumnya, konten landasan ini berisi banyak informasi, rekomendasi, atau petunjuk yang sangat membantu dengan jumlah kata minimal 1000.
Artikel ini mempunyai pesonanya sendiri karena mempunyai daya saing yang lama. Selain itu, relevansinya evergreen dan memberikan pengetahuan substansial yang mendalam.
Merujuk YOAST, cornerstone article adalah inti dari situs web. Yang mana isinya adalah artikel paling baik dan penting dalam blog; laman atau postingan yang ingin Anda tinggikan peringkatnya di mesin telusur.
Konten pilar umumnya panjang, bersifat informatif, dan mengkombinasikan wawasan dari banyak sumber kemudian menjadikannya satu dalam tulisan untuk memberikan pengetahuan selengkap dan semendalam mungkin akan suatu topik.
Selain itu, perlu Anda garisbawahi juga bagaimana penulisannya. Karena artikel cornerstone harus mampu mengkomunikasikan tujuan sebaik mungkin.
Di sisi lain, artikel landasan juga mempunyai kontribusi membangun brand dan situs dalam SERP. Kemudian, saat Anda membuat konten pendukung, tulisan tersebut mempunyai kemungkinan backlink ke berbagai artikel terkait. Yang mana akan kembali ke cornerstone article.
Ciri-Ciri Artikel Pilar
Sesuai dengan penjelasan di atas, berikut adalah ciri dari artikel pilar:
- Konten utama dalam blog.
- Pembahasannya panjang, detail, lengkap, dan mendalam.
- Panjang tulisan antara 1000–2000 kata.
- Dari konten ini audiens bisa memperoleh manfaat: mendapatkan informasi atau mempraktikkan pengetahuan dari tulisan.
- Mampu meningkatkan visitor dari mesin telusur.
- Artikelnya orisinil, unik, dan minim plagiasi juga bukan hasil dari salin tempel.
- Tersedia data pendukung.
- Lifetime dan abadi.
- Bisa menjadi sumber referensi penulis atau website lain.
- Artikel pilar juga lebih spesifik.
Manfaat Artikel Pilar
Dengan memiliki banyak konten landasan dalam blog, Anda akan memperoleh keuntungan berupa:
- Kredibilitas Meningkat
Karena pembahasannya yang spesifik dan mendalam akan memberikan impresi bahwa Anda sangat menguasai bidang tersebut. Alhasil, audiens mendapat kesan yang baik dan ada kemungkinan untuk kembali ke situs Anda.
Inilah yang disebut kredibel atau bisa dipercaya. Selain itu, ada kemungkinan juga bahwa audiens akan stay menunggu update konten baru atau menjelajahi postingan lain.
- Memberikan Trafik Jangka Panjang
Proses pembuatannya memang cukup lama, tapi sebanding dengan hasil upayanya.
Selain itu, kedalaman informasi dan relevansi konten juga lifetime alias tidak berbatas waktu. Alhasil, cukup menguntungkan karena bisa menghasilkan trafik rutin.
- Meningkatkan Popularitas Blog
Seperti uraian sebelumnya, artikel inti mampu memberikan trafik yang lifetime sehingga daya saingnya pun jangka lama. Dari masa ke masa bisa mendatangkan trafik baru.
Dan tingginya trafik sangat berdampak pada popularitas blog.
Cara Menulis Artikel Pilar
Tidak dapat dimungkiri jika membuat konten landasan memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan riset data terkait topik yang tepat juga sudut pandangnya.
Namun, perlu niat untuk itu. Bagi Anda yang ingin menulisnya, ikutilah langkah-langkah cara membuat artikel pilar berikut.
- Topik dan Subtopik
Dalam pengerjaannya, ada empat aspek yang perlu Anda perhatikan, yaitu
- kaidah SEO,
- detail pembahasan,
- tata bahasa, dan
- poin dari gagasan atau inti tulisan.
Setelah memahaminya, mulailah dengan menentukan topik.
Pastikan untuk mengambil topik yang relevan atau nyambung dengan brand atau jati diri Anda.
Sebagai contoh seorang pakar SEO bisa membahas segala hal terkait SEO dengan artikel landasan: SEO atau search engine optimization.
Dari topik ini bisa Anda pecah menjadi subtopik yang menjadi cikal konten pendukung. Seperti apa itu SEO, jenis-jenis SEO, dan lain-lain.
Kemudian, membuat konten pendukung berdasarkan subtopik dari konten pondasi, seperti SEO on page, off page, dan lain sebagainya.
- Menulis dengan Natural Tanpa Mengabaikan Kaidah SEO
Selanjutnya, mulailah untuk meriset kata kunci atau topik Anda. Dari riset topik ini, Anda bisa memasang LSI atau keyword turunan sebagai optimasi, baik pendek (short tail keyword) maupun panjang (long tail keyword).
Kemudian, mulailah mencari sumber penulisan. Referensi harus relevan dan sesuai. Contoh apabila Anda membuat tulisan ilmiah, Anda bisa memanfaatkan karya tulis ilmiah atau jurnal.
Dari berbagai referensi yang Anda peroleh: baca, pelajari, dan pahami bagaimana struktur yang ada. Selanjutnya, Anda bisa meniru konsepnya untuk kerangka tulisan Anda.
Kerangka tulisan inilah yang akan menjadi pedoman penulisan.
Anda bisa mulai membuat outline dengan membuat judul, kata kunci dan LSI-nya, heading, hingga penutup. Agar memudahkan pembaca, Anda bisa menambahkan bullets atau list.
Setelahnya, tulislah inti dari apa yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tersebut menggunakan bahasa yang natural. Bahasa yang bisa manusia terima atau human friendly sesuai outline.
Meski Anda tulis sebaik mungkin dan mengedepankan kenyamanan baca audiens, Anda juga harus tetap menerapkan kaidah SEO sehingga konten akan terasa optimal dan maksimal.
- Tambahkan Data Pendukung
Agar mata pembaca tidak lelah membaca artikel panjang, Anda bisa menambahkan data pendukung seperti:
- Infografik
- Gambar
- Tabel
- Diagram atau bagan
- Embed video
Keberadaan data pelengkap ini juga bisa menjaga atensi pembaca untuk tetap fokus pada tulisan, tidak mudah bosan, dan memperkaya informasi dari tulisan.
- Optimasi
Salah satu tujuan dari adanya konten pilar adalah killer post yang akan menjadi sajian utama visitor. Karena perannya sebagai menu utama menjadikannya menghasilkan dua first impression: berkesan atau buruk.
Karena efek inilah menjadikannya dianggap sebagai ‘pembunuh’. Jika konten yang Anda buat tidak mampu menghasilkan kesan pertama yang baik, pengunjung akan lekas meninggalkan blog dan enggan kembali lagi.
Alhasil, rank menurun. Agar hal ini tidak terjadi, Anda bisa menambahkan tautan-tautan yang sesuai dalam postingan atau internal dan eksternal link untuk menambah authority-nya.
Jadi, bukan hanya konten yang menarik yang bisa meningkatkan authority-nya, tapi juga dari tautan yang tersemat. Banyaknya tautan yang Anda sematkan bisa menunjukkan seluas apa wawasan Anda dan sumber yang terpercaya karena dapat visitor telusuri.
Selain backlink, Anda juga bisa memperhatikan keyword density atau sebaran kata kunci. Dalam satu postingan, maksimal keyword density-nya 1% maka dalam 1000 kata kata kunci tidak boleh Anda letakkan lebih dari 10.
Di sisi lain, ada juga plugin YOAST yang bisa mempertimbangkan penulisan artikel Anda juga menandainya untuk memudahkan perbaikan.
- Promosikan dan Kelola Artikel
Terakhir, promosikan tulisan melalui media sosial atau lainnya untuk mempercepat artikel masuk ke peringkat SERP.
Setelah memperoleh feedback, tugas Anda selanjutnya adalah mengelolanya. Dengan cara memantau bagaimana kinerjanya. Mungkin, setelah beberapa bulan, Anda bisa menambahkan ide baru atau melengkapinya. Sehingga tulisan lebih uptodate dan bisa lebih bersaing dengan kompetitor baru.
Konten Bermanfaat, Membawa Dampak Positif untuk Website
Content is king memang benar adanya. Dengan konten yang lifetime, evergreen, dan bermanfaat mampu mendatangkan banyak keuntungan untuk web.Oleh karena itu, penting untuk mempelajari apa itu artikel pilar, cirinya, manfaat, juga bagaimana menulisnya serta optimasinya sehingga membawa dampak positif untuk website.