
Artikel kali ini kita akan belajar memahami ARPU atau Average Revenue Per User, cara menghitungnya dan mengapa metrik ini penting untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda. Langsung saja mari kita mulai pembahasannya.
Definisi Average Revenue Per User (ARPU)
ARPU adalah metrik yang menunjukkan pendapatan rata-rata per pengguna. Metrik ini mengukur berapa banyak pendapatan yang Anda hasilkan untuk setiap pelanggan aktif selama periode waktu tertentu.
Average Revenue Per User mirip dengan lifetime value (LTV) hanya saja LTV menghitung nilai pengguna sepanjang siklus hidup mereka, sedangkan ARPU menghitung nilai pengguna selama periode tertentu.
Metrik ini memberi Anda gambaran tentang berapa banyak rata-rata yang dibelanjakan pelanggan Anda.
ARPU dapat digunakan oleh bisnis apa pun, tetapi lebih relevan bagi mereka yang memiliki model pendapatan berulang, seperti perusahaan di industri SaaS, telekomunikasi dan media yang bergantung pada pelanggan atau pengguna yang berlangganan.
Dalam bisnis berlangganan, pelanggan melakukan pembelian berulang untuk produk yang sama atau serupa. Mereka juga dapat ditawari diskon atau akses gratis, semua ini memengaruhi pendapatan rata-rata per pengguna.
Itulah mengapa ARPU dapat Anda gunakan sebagai sumber informasi yang berguna bagi diri Anda dan investor yang ingin memahami atau melacak performa dan pertumbuhan pendapatan perusahaan per user.
Cara Menghitung ARPU
Rumus untuk menghitung ARPU cukup sederhana yaitu dengan membagi pendapatan Anda dengan jumlah pengguna selama periode yang ingin dihitung, misalnya mingguan, bulanan, atau tahunan.
ARPU paling sering dihitung secara bulanan, dengan menggunakan monthly recurring revenue (MRR) sebagai input. Anda hanya perlu mengetahui cara menghitung MRR (pendapatan berulang bulanan) dan berapa banyak pengguna aktif yang dimiliki produk Anda dalam jangka waktu tertentu kemudian membaginya.
Berikut rumusnya
MRR / Pelanggan Aktif = ARPU
Sebagai contoh: sebuah perusahaan menghasilkan MRR 10 juta, dengan rata-rata jumlah pelanggan 500 orang, maka ARPU dapat dihitung
10.000.000 (MRR) / 500 (# pelanggan) = 20.000 per pelanggan (ARPU)
Mengapa ARPU penting?
ARPU terkadang bagi sebagian orang dianggap sebagai vanity metrics (metrik yang sebenarnya tidak membantu), namun pendapat ini sangat tidak benar sebab jika Anda dapat menganalisis dan menghitung dengan benar average revenue per user (ARPU) maka metrik ini mampu membantu Anda mengidentifikasi banyak hal.
Pertama average revenue per user dapat membantu Anda untuk menilai kinerja perusahaan Anda. Misalnya bisnis Anda memiliki ARPU yang rendah, maka ini menggambarkan bahwa bisnis Anda sulit untuk tumbuh, untuk itu Anda harus memikirkan strategi yang tepat untuk menaikkannya.
Selain itu, metrik ini juga dapat digunakan saat Anda ingin membandingkan perusahaan serupa, guna melihat perusahaan mana yang lebih baik dalam menghasilkan pendapatan dari penggunanya.
Divisi marketing juga dapat menggunakan ARPU untuk menghitung berapa banyak pengguna baru yang perlu diperoleh untuk mencapai target pendapatan tertentu.
Melacak ARPU memungkinkan Anda untuk merencanakan strategi jangka panjang dan jangka pendek.
Selain itu, ARPU yang lebih tinggi juga dapat berkontribusi pada sasaran nilai seumur hidup pelanggan (LTV), memastikan bahwa bisnis SaaS Anda mengikuti jalur yang akan mengarah pada kesuksesan jangka panjang.
Cara Meningkatkan ARPU Anda
Setelah Anda menyadari kenapa ARPU itu penting dan harus Anda buat, dan menyadari bahwa dengan meningkatkannya akan berdampak positif pada bisnis Anda. Sekarang saatnya mengetahui cara meningkatkannya, berikut beberpa tips yang bisa Anda praktekkan.
1. Optimalkan Struktur Harga Anda
Menaikkan harga produk Anda adalah cara paling terukur dan dapat berdampak langsung untuk meningkatkan ARPU. Namun, hal ini perlu direncanakan dengan matang dan tetap memperhatikan kepentingan pelanggan Anda.
Jika Anda menaikkan harga, Anda harus memperhatikan konsekuensi yang mungkin terjadi. Pelanggan Anda harus diberi banyak pemberitahuan, transparansi harga, dan beberapa wawasan tentang keputusan Anda.
Anda harus sangat berhati-hati dalam memutuskan strategi ini, jangan sampai Anda kehilangan kepercayaan mereka karena menaikkan harga dengan sembarangan tanpa melalui riset terlebih dahulu.
Sebab ketika pelanggan Anda kecewa dan kehilangan kepercayaan pada produk Anda, maka mereka akan segera mulai mencari alternatif produk lain, dan itu akan sangat merugikan Anda.
Namun disisi lain Anda juga tidak boleh membangun basis pelanggan hanya berdasarkan harga murah atau meberikan paket freemium.
Idealnya, Anda harus dapat menawarkan dan mengarahkan pelanggan ke berbagai paket langganan, mulai dari paket yang murah hingga yang mahal sehingga Anda tidak mengecualikan prospek dengan anggaran lebih rendah dan tetap dapat menyasar prospek dengan anggaran yang tinggi.
2. Tawarkan Fitur Tambahan (add-ons)
Strategi penjualan add-ons dapat membantu meningkatkan pendapatan dan membantu pelanggan menemukan produk tambahan yang bermanfaat, sehingga meningkatkan kepuasan mereka.
Apapun produk Anda, Anda harus dapat menemukan cara untuk menambahkan nilai lebih yang mendorong orang untuk meningkatkan pengeluaran mereka, dan pada gilirannya, meningkatkan ARPU Anda.
Membuat paket yang menyertakan berbagai add-ons dapat menjadi cara yang bagus untuk menarik pengguna baru daripada hanya dengan membuat satu paket standar saja.
Setiap pelanggan Anda akan menggunakan produk Anda dengan cara yang berbeda. Beberapa hanya memerlukan fitur dasar, sementara yang lain mungkin menginginkan berbagai fitur produk Anda dan bersemangat untuk meningkatkan setiap kali Anda mengumumkan rilis baru.
3. Berikan Perhatian Lebih Kepada Kelompok Pelanggan Potensial
Semua pelanggan Anda layak mendapatkan perhatian Anda.
Namun, beberapa mungkin pantas mendapat perhatian lebih daripada yang lain.
Berikan layanan yang terbaik untuk mereka dan pastikan mereka akan terus menggunakan produk Anda dalam waktu yang lama.
Dedikasikan semua sumber daya Anda untuk pelanggan potensial atau pelangganVIP Anda, karena inilah yang akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan Anda.
4. Kurangi Churn Pelanggan
Pendapatan bisnis berasal dari setiap konsumen yang melakukan pembelian berulang. Jika konsumen berhenti membeli, di sanalah terjadi churn yang membahayakan bisnis Anda.
Saat Anda secara aktif bekerja untuk mengurangi churn pelanggan, itu berarti memastikan pelanggan Anda bertahan lebih lama.
Pelanggan setia yang tidak akan churn adalah aset yang sangat berharga bagi perusahaan Anda, terutama dalam hal meningkatkan ARPU Anda.
Selain itu, mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mengurangi churn dengan mencari cara untuk meningkatkan loyalitas bisa sangat efektif sebagai alat pertumbuhan.
Itulah pemaparan singkat mengenai Average Revenue Per User, cara menghitungnya dan mengapa metrik ini penting.
Intinya, Kemampuan untuk melihat ARPU membuat Anda mudah untuk melacak tren pemasaran dan memastikan bahwa upaya Anda untuk meningkatkan penjualan benar-benar membuahkan hasil dan juga memastikan perusahaan Anda tumbuh secara berkelanjutan.
Nah, selain metrik average revenue per user, ada banyak alat tolak ukur lainnya yang perlu Anda kuasai.
Didalam website ini banyak artikel serupa yang bisa meningkatkan wawasan Anda mengenai digital marketing.
Yuk, segera cek artikel lainnya. Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga bermanfaat.