Seorang pemimpin, pada suatu titik dalam karirnya, mereka harus belajar untuk berurusan dengan karyawan yang berkinerja buruk.
Setiap orang memang terkadang melakukan kesalahan. Namun, di lingkungan profesional di mana setiap orang dituntut untuk memberikan performa terbaik mereka, munculnya kesalahan harus dapat diminimalisir.
Jika beberapa tim Anda berkinerja buruk, hal itu dapat menurunkan semangat dan memengaruhi tujuan keseluruhan bisnis Anda.
Cara Mengatasi Karyawan Yang Berkinerja Buruk

Penting bagi Anda dan karyawan yang berkinerja buruk untuk menemukan solusi bagi masalah tersebut. Untungnya, ada 9 cara untuk mengatasi situasi ini sebelum menjadi lebih buruk.
1. Buat Solusi Sebelum Masalah Terjadi

Seperti yang ditulis Sun Tzu dalam The Art of War , “Kemenangan terbesar adalah kemenangan yang tidak membutuhkan pertempuran.” Dengan kata lain, pastikan ini bukan kesalahan di pihak Anda sebagai pemimpin saat menugaskan proyek. Anda harus memastikan beberapa hal berikut:
A. Mengetahui beban kerja Anda dan tim.
Sebelum menetapkan apa pun, tanyakan kepada semua orang untuk memastikan mereka memiliki ketersediaan atau seperti apa jadwal mereka.
B. Tetapkan ekspektasi yang jelas dan spesifik.
Untuk meminimalkan kebingungan, komunikasikan dengan jelas apa yang Anda inginkan. Juga, periksa apakah mereka mengetahui atau faham tindakan dan target yang ingin dicapai.
C. Menghilangkan kemungkinan rintangan.
Tanyakan apakah ada sesuatu yang menghalangi mereka menyelesaikan pekerjaan mereka. Misalnya, jika mereka menggunakan perangkat lunak usang, pastikan perangkat lunak tersebut di ganti dengan yang lebih mutakhir.
D. Pembagian tugas, memecah tugas besar menjadi tugas kecil.
Memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dapat membantu orang yang berjuang dengan penundaan merasa lebih terdesak dan bergerak lebih cepat. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan melaksanakan tugas yang kecil membantu karyawan tetap termotivasi.
E. Berikan tenggat waktu yang masuk akal dengan prioritas.
Tetapkan tenggat waktu yang realistis dan pastikan mereka mengetahui elemen mana yang harus difokuskan terlebih dahulu.
2. Atasi Kinerja Buruk Sesegera Mungkin
Jika Anda tidak segera menangani karyawan yang berkinerja buruk, Anda mengirimkan pesan bahwa kinerja atau perilaku ini dapat diterima, dan ini menjadi preseden buruk bagi individu tersebut, serta anggota tim Anda lainnya.
Anda harus mencoba berbicara dengan karyawan tersebut secepat mungkin setelah masalah kinerja menjadi perhatian Anda. Konfirmasikan bahwa karyawan Anda mengerti. Jangan lanjutkan sampai Anda dan karyawan tersebut benar-benar jelas peran dan tugasnya dalam tim.
3. Jangan Menilai Dengan Cepat

Cari tahu akar masalahnya. “Daripada berasumsi bahwa mereka malas, Anda berasumsi bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka yang mengganggu pekerjaan mereka,”.
Namun, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah jika Anda mendekati mereka secara profesional dan bertanya langsung kepada mereka. Sebaiknya, Anda melakukan ini satu per satu saat minum kopi atau istirahat makan siang.
Tidak semua bawahan akan melaksanakan kerja seperti yang Anda harapkan. Terkadang mereka ada yang mengalami kendala teknis yang butuh bimbingan Anda sebagai atasannya.
Oleh karena itu, informasikanlah kepada bawahan Anda bahwa Anda dengan tangan terbuka akan membimbing bawahan Anda dalam melaksanakan tugas dan mencapai target. Jika sudah demikian dan ada bawahan Anda yang membutuhkan bimbingan, lakukannlah segera.
4. Berikan Pelatihan yang Sesuai

Anda harus memastikan bahwa Anda memberikan pelatihan yang sesuai kepada semua anggota tim, yang mencakup ekspektasi kinerja Anda, dengan cara yang jelas dan ringkas. Pastikan untuk mendokumentasikannya, dan jangan serahkan pada diskusi verbal saja.
Pelatihan berkelanjutan ini harus memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada karyawan Anda yang akan bermanfaat bagi Anda dan karier jangka panjang mereka.
Tanyakan kepada karyawan secara langsung apakah pelatihan Anda dapat ditingkatkan. Apakah ada area yang ingin mereka pelajari lebih lanjut? Apakah mereka merasa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai untuk pekerjaan itu? Apa saja hambatan yang menghalangi mereka menyelesaikan pekerjaan? Dan lain sebagainya.
5. Rotasikan Tanggung Jawab
Meskipun ini tidak selalu menjadi pilihan, izinkan anggota tim Anda untuk mengambil peran baru. Ini memungkinkan mereka untuk mengejar minat mereka dalam organisasi Anda. Jika mereka gagal, itu adalah kesempatan untuk mengetahui di mana kesalahan mereka.
Namun, yang paling penting adalah mereka akhirnya dapat membangun kekuatan mereka atau melakukan sesuatu yang mereka sukai.
Ini juga merupakan cara lain untuk mengembangkan keterampilan baru. Mereka bahkan bisa menjadi lebih berempati jika mereka menghabiskan waktu di posisi orang lain.
6. Kenali Apa yang Memotivasi Mereka

Sangat sulit untuk mengarahkan seseorang tanpa memahami apa yang membuat mereka termotivasi sebagai individu.
Anda harus secara teratur meluangkan waktu untuk mengenal karyawan Anda dengan lebih baik. Ajukan pertanyaan ke mereka, seperti;
Apa tujuan dan aspirasi jangka panjang mereka? Ke mana mereka ingin melihat karier mereka dalam 12 bulan ke depan? Apa yang dapat Anda lakukan untuk mendukung mereka agar menjadi lebih baik?
Dengan tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan ini, Anda sekarang harusnya sudah memiliki pengetahuan mendalam tentang motivasi setiap karyawan, dan Anda dapat menempatkan atau menugaskan mereka dalam peran yang tepat dalam tim Anda.
7. Buat Sasaran Kinerja Mereka Bersama

Sangat penting ketika berurusan dengan karyawan yang berkinerja buruk, Anda memasukkan mereka dalam membuat target kinerja individu.
Berkolaborasi dengan karyawan untuk menetapkan sasaran kinerja SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-framed) untuk perbaikan.
Kemudian, sambil menjaga diskusi tetap tampil, bukan kritik individu, ajak mereka untuk berdiskusi secara terbuka untuk kemajuan perusahaan.
Hal ini dapat mendorong ‘persetujuan’ pribadi yang lebih baik terhadap sasaran kinerja mereka, daripada Anda sekadar mendikte apa yang Anda harapkan untuk mereka lakukan.
8. Reward

Pastikan Anda mengakui peningkatan kinerja mereka dan memberi selamat kepada karyawan saat menghargai kemajuannya.
Terus berikan umpan balik tentang kinerja dan berikan penghargaan kepada karyawan jika relevan dengan insentif keuangan atau lebih banyak tanggung jawab. Seringkali penyebutan sederhana “terima kasih” atau “kerja bagus” sudah cukup.
9. Bersiaplah untuk Melepaskan Mereka
Pada satu tahap, hampir setiap pemimpin memiliki tugas yang tidak menyenangkan untuk melepaskan seseorang. Ini tidak pernah ideal dan harus selalu diperlakukan sebagai pilihan terakhir.
Bagaimanapun, ini lebih baik untuk tim dan bisnis, berpegang pada karyawan yang berprestasi rendah dapat mengakibatkan efek riak negatif, semangat rendah dan kualitas kerja yang buruk.
Tidak ada pemimpin yang ingin berurusan dengan masalah kinerja, namun penting sebagai seorang pemimpin bahwa Anda belajar menangani karyawan yang berkinerja buruk dengan cara yang efektif, yang bermanfaat bagi Anda dan orang tersebut.
Kami percaya bahwa 9 metode di atas membantu Anda menjadi lebih siap untuk menangani masalah kinerja secara profesional dan positif. Ingin berbagi tips Anda? Tinggalkan komentar dan beri tahu kami pendapat Anda. terimakasih