Cara membentuk tim kerja yang efektif tidak mudah tetapi tetap harus dilakukan. Karena ini menjadi penentu tercapainya target dari organisasi ataupun perusahaan.
Tim kerja yang efektif akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk lembaga yang menaunginya. Bahkan dari teamwork semacam ini akan terlahir inspirasi baru yang membuat program lebih variatif dan tepat sasaran.
Cara Membentuk Tim Kerja yang Efektif Agar Tujuan Tercapai

Memiliki tim kerja yang efektif menjadi syarat perusahaan atau organisasi akan berkembang pesat. Maka dari itu, cara memiliki tim kerja semacam ini harus dipahami oleh pimpinan.
Berikut ini akan dijelaskan cara membuat tim kerja yang efektif dan bisa membawa perusahaan atau organisasi ke puncak kejayaan. Ini dia cara-caranya:
1. Membangun Kepercayaan Tim

Cara membangun tim kerja yang baik, pertama, yang harus dilakukan adalah membangun kepercayaan tim. Tujuannya supaya terjadi hubungan kerjasama yang baik antar anggota tanpa ada prasangka di antara mereka.
Terkadang akibat hilangnya rasa percaya setiap anggota tim bekerja tanpa rasa ikhlas. Jika ini yang terjadi jangan harap bakal ada suasana kebersamaan di dalam tim tersebut.
2. Membangun Sikap Saling Menghormati

Untuk membangun tim yang solid solusinya adalah harus ada keakraban di dalam organisasi. Akan tetapi, keintiman tersebut tidak harus menerabas etika terutama etika bawahan kepada atasan maupun sebaliknya.
Seyogyanya untuk membangun tim yang solid tetap harus ada sikap saling menghormati antar anggota. Namun bukan berarti sifat penghormatan kaku yang justru membuat tim tidak kompak satu dengan yang lain karena adanya rasa sungkan dan semacamnya.
3. Menyelaraskan Tujuan Bersama

Cara membangun team yang solid dan efektif setiap anggotanya harus memiliki satu tujuan yang sama. Sedangkan bagaimana teknik untuk mencapai target tersebut dikembalikan kepada anggota ketika bekerja.
Jika semua anggota tim memiliki gambaran tujuan yang ingin dicapai tentu rencana kerja dan penerapannya memang sesuai dengan target tersebut. Sehingga efektivitas kerja akan muncul yang berpeluang membuat tujuan tercapai.
4. Mengesampingkan Ekspektasi Individu

Tidak dipungkiri di dalam sebuah tim pasti memiliki ekspektasi kerja yang berbeda-beda. Ada yang semata untuk patuh pada atasan, ada juga yang siap kerja bersama kelompok hanya karena ingin dapat promosi.
Ekspektasi ini harus dikesampingkan terlebih dahulu. Karena yang terpenting adalah seluruh anggota tim harus bekerja dengan sebaik baiknya demi perkembangan perusahaan atau organisasi.
5. Memfasilitasi Komunikasi yang Baik Antar Anggota

Sebagai pemimpin yang baik harus mampu memfasilitasi komunikasi antar bawahannya dengan baik pula. Jangan sampai anggota bekerja sendiri-sendiri tanpa adanya sinergi yang bagus karena efeknya tim terlihat tidak kompak.
Jika pun terjadi masalah yang menimpa organisasi pimpinan harus menyelesaikannya dengan membuka ruang diskusi di antara kedua belah pihak. Yang paling penting adalah ada kejujuran di dalam mengungkapkan masalah serta berusaha semaksimal mungkin mencari solusi secara bersama-sama.
6. Menumbuhkan Sikap Saling Memiliki

Cara membentuk tim kerja yang efektif ke enam adalah menumbuhkan sikap saling memiliki. Jangan sampai ada yang paling merasa menjadi pemilik tim tersebut sehingga yang lain dianggap pelengkap saja.
Pemimpin sekalipun harus mampu menanamkan sikap ini kepada semua bawahannya. Karena secara otomatis tidak ada lagi sekat atasan dan bawahan yang membuat anggota bekerja dengan dibayangi rasa takut dan semacamnya.
7. Menjadikan Perbedaan Pendapat Sebagai Hal yang Positif

Jika ingin membangun tim kerja yang efektif dan produktif maka terimalah perbedaan pendapat sebagai hal positif. Karena itu menjadi bukti seluruh anggota ingin memberikan sumbangsih terbaiknya dengan argumen masing-masing.
Justru dengan adanya silang pendapat semacam ini solusi atas masalah organisasi atau perusahaan lebih banyak. Pihak pimpinan tinggal memilih saja sesuai suara terbanyak pendapat anggota mana yang akan menjadi kebijakannya.
8. Saling Mengevaluasi Diri

Jika tim baru berdiri biasanya pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, harus dilaksanakan evaluasi supaya di fase kerja berikutnya target yang menjadi sasaran bisa tercapai dengan lebih baik.
Evaluasi ini tidak boleh berlaku satu arah tetapi dua arah yang melibatkan seluruh anggota termasuk pihak pimpinan. Sehingga pembahasan evaluasinya lebih menyeluruh yang menyebabkan semua pemicu kegagalan sebelumnya bisa diselesaikan dengan tuntas.
9. Merumuskan Program Bersama-sama

Jika sudah memiliki tim kerja maka alangkah baiknya perumusan program dilakukan bersama-sama. Tujuannya supaya tim merasa diikutsertakan dalam penentuan program yang akan dikerjakan.
Terkadang ada silang pendapat tentang perumusan tersebut. Tetapi itu hal yang wajar karena semua anggota memiliki argumen pribadi tentang program yang tepat. Pimpinan tinggal meyakini kalau pendapat-pendapat tersebut adalah baik dan benar.
10. Memotivasi Semangat Anggota Tim

Tim kerja sebaik apapun pasti pernah mengalami penurunan semangat. Maka dari itu, diperlukan semangat baru supaya hal tersebut tidak membuat kinerja menjadi rusak.
Di tahap ini pimpinan harus menjadi motivator supaya tim tetap bekerja dengan spirit tinggi. Pastikan dengan suntikan semangat tersebut semua anggota merasa diperhatikan serta segala jerih payahnya diapresiasi dengan baik.
11. Berikan Reward yang Tepat

Cara membangun tim kerja yang kreatif selanjutnya adalah berikan reward atau hadiah yang tepat. Pastikan yang mendapatkannya memang anggota yang berprestasi atau reward diberikan kepada seluruh anggota tanpa terkecuali.
Reward semacam ini bisa memantik semangat anggota untuk lebih giat lagi di masa-masa selanjutnya. Apalagi jika hadiah yang diberikan cukup besar seperti gaji dua kali lipat, mendapatkan tunjangan khusus dan semacamnya.
12. Memilih Pemimpin Tim/Kelompok yang Berkualitas

Pimpinan perusahaan tidak perlu menjadi pemimpin tim kerja. Karena ketua kelompok tersebut bisa diambilkan dari tim itu sendiri yang memiliki kemampuan mumpuni. Selain itu, dia juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus.
Dengan adanya ketua kelompok, pimpinan tinggal melakukan kontrol saja dengan sesekali melakukan sidak kerja untuk melihat perkembangan tim. Jika pun terjadi masalah maka pimpinan tinggal bertanya kepada ketua kelompoknya tentang apa pemicu masalahnya.
13. Memberikan Fasilitas Kerja yang Lengkap

Tim kerja sebagus apapun tidak akan efektif jika fasilitas kerjanya tidak dilengkapi. Karena mereka akan bekerja asal-asalan yang tentu hasilnya juga tidak memuaskan.
Jika memungkinkan fasilitas ini harus sudah tersedia sehingga anggota tidak dibebani dengan pengadaan lagi. Mereka bisa lebih fokus pada pelaksanaan program supaya tujuan lekas tercapai.
14. Membangun Kerja Sistem Online

Dengan adanya teknologi internet seharusnya pekerjaan bisa dijalankan dengan seefektif mungkin. Karena sudah ada sistem online yang memungkinkan komunikasi antar anggota lebih cepat.
Misal, jika memerlukan keputusan cepat tentu tidak perlu menunggu atasan datang ke kantor. Karena dari rumah sekalipun kebijakan tersebut sudah bisa diputuskan.
Tentu waktu akan banyak terbuang jika harus menunggu kedatangan atasan. Bisa jadi atasan sudah tiba program justru menjadi terbengkalai akibat keputusan yang tidak juga dikeluarkan.
15. Memanfaatkan Teknologi untuk Produktivitas Kerja
Tim kerja yang baik di era ini adalah tim yang diisi oleh orang-orang mahir teknologi. Karena hanya dengan kecanggihan alat pekerjaan lebih cepat dan hasil kerjanya lebih rapi.
Sebaliknya dari segi pemikiran anggota tim sangat cerdas programnya juga brilian. Tetapi jika tidak bisa mengoperasikan sarana teknologi program tersebut tidak akan bisa dijalankan atau dijalankan tetapi perkembangannya sangat lambat.
Begitu cara membentuk tim kerja yang efektif dan harus diterapkan oleh pemimpin atau ketua tim. Agar Informasi ini beredar luas silakan share tulisan ini di media sosial.
Baca juga: